13.9 Computer Analysis
Integrated Circuit (IC) adalah rangkaian elektronik miniatur yang terdiri dari komponen aktif (seperti transistor) dan pasif (seperti resistor dan kapasitor) yang terintegrasi dalam satu chip semikonduktor. Berdasarkan fungsinya, IC dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu Linear ICs dan Digital ICs. Linear ICs (IC analog) beroperasi dengan sinyal kontinyu dan menghasilkan output yang sebanding secara linear terhadap input, contohnya operational amplifier (Op-Amp), regulator tegangan, dan penguat daya. Sebaliknya, Digital ICs bekerja dengan sinyal diskrit (biner) yang hanya mengenali dua level tegangan logika (0 dan 1), seperti gerbang logika, flip-flop, counter, dan mikrokontroler. Keduanya memiliki peran penting dalam perancangan sistem elektronik, di mana linear ICs sering digunakan untuk pengolahan sinyal analog, sedangkan digital ICs digunakan dalam sistem logika dan kontrol digital.
- Memahami prinsip kerja IC Linear Digital (555 Timer & Op-Amp).
- Mempelajari fungsi 555 Timer sebagai osilator.
- Mempelajari fungsi Op-Amp sebagai komparator.
- Mampu merancang rangkaian sederhana dengan 555 Timer dan komparator LED.
- Resistor Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm.Spesifikasi dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Untuk mengetahui nilai resistansi dari suatu resistor, dapat dilihat dari tabel berikut:
- Transistor
Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
- Ground
- Baterai
- KapasitorKapasitor merupakan komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik
.png)
Rangkaian ini menggunakan IC 555 dalam mode astable untuk menghasilkan sinyal gelombang kotak (square wave) secara terus-menerus tanpa masukan eksternal. Dalam konfigurasi ini, dua resistor (RA dan RB) serta sebuah kapasitor (C) menentukan waktu pengisian dan pengosongan kapasitor, yang kemudian menentukan periode gelombang. Waktu tinggi dan rendah sinyal output dihitung menggunakan rumus:
Rangkaian ini banyak digunakan dalam aplikasi seperti pembangkit pulsa, pengatur waktu, dan pengendali LED berkedip.
Rangkaian ini menggunakan Op-Amp dalam konfigurasi komparator, di mana tegangan input dibandingkan dengan tegangan referensi. Ketika tegangan input lebih besar dari tegangan referensi, output Op-Amp akan menjadi tinggi (mendekati +Vcc), sehingga LED menyala. Sebaliknya, jika tegangan input lebih kecil, output menjadi rendah (mendekati -Vcc), dan LED mati.
Komparator ini sering digunakan untuk aplikasi deteksi level tegangan, indikator batas, atau trigger otomatis pada sistem elektronik digital maupun analog.
a. Prosedur[Kembali]
b. Rangkaian Simulasi[Kembali]
- rangkaian 13.32
- rangkaian 13.37
c. Video Simulasi[Kembali]
- file rangkaian 13.32 klik di sini
- file rangkaian 13.37 klik di sini



.png)

.png)




Komentar
Posting Komentar